Seorang Budayawan

Mogok Makan

Sedikitnya lima orang yang mengatasnamakan dirinya Solidaritas Arek Suroboyo menggelar aksi mogok makan di depan gedung DPRD Surabaya, Kamis (6/5/2010).

Mereka memprotes kebijakan Pemkot Surabaya dan Polwiltabes dalam menertibkan tiga pasar tradisional. Seperti diketahui, Pemkot dan Polwiltabes Surabaya memblokir akses masuk bagi supplier sayuran dari daerah yang hendak menuju ketiga pasar yang akan ditertibkan, di antaranya adalah Pasar Koblen, Pasar Keputran, dan Pasar Peneleh. Akibatnya, banyak distributor yang mengalami kerugian akibat pemblokiran tersebut.

Taufik Monyong, koordinator aksi, mengatakan, bahwa dalam kasus ini pemerintah tidak memikirkan efek sosial yang ditimbulkan dari pemblokiran akses masuk pasar terhadap supplier sayur-mayur serta buah-buahan tersebut. menurut Taufik, kerugian materi yang ditimbulkan akibat langkah pemkot itu sangat besar. Pasalnya, barang seperti sayur dan buah mudah rusak (busuk) jika tidak segera distribusikan.

"Dalam hal ini, pemerintah dan pihak kepolisian tidak berpikir panjang dalam mengambil langkah. Tujuannya memindah pedagang ke PIOS, namun efeknya sangat besar dan masyarakat yang harus menanggung," ujar Taufik saat dikonfirmasi di sela - sela aksi mogok makan di depan gedung DPRD Surabaya, Kamis (6/5/2010).

Tak hanya itu, Taufik mengatakan bahwa banyak pedagang serta masyarakat yang terdampak akibat aksi pemkot tersebut. Saat ini para pedagang makanan dan pengecer yang biasanya membeli keperluan di Pasar Keputran harus dibingungkan dengan langkanya stok sayur-mayur dengan harga grosir.

"Banyak keluhan dari pedagang makanan dan pengecer karena tidak ada barang di Pasar Keputran," imbuh Taufik.

Aksi mogok makan ini ditujukan kepada DPRD Surabaya, agar menjadi jembatan penghubung antara pemkot dan pedagang. Taufik mengancam bahwa pihaknya akan terus menggelar aksi mogok makan hingga tuntutannya dipenuhi. "Kami ingin DPRD segera menyelesaikan kasus ini. Kami bertekad terus menggelar aksi hingga permasalahan ini tuntas," pungkasnya.

Dengan membeber tikar sebagai alas dan menempel poster yang berisi kritikan terhadap kebijakan pemkot, para peserta aksi mogok makan terlihat duduk - dukuk di sampaing pintu masuk gedung DPRD Surabaya. Setiap tamu yang masuk akan disuguhi dengan pemandangan aksi mogok makan yang mereka lakukan.[air/rif]

taken from: Surabaya (beritajatim.com)

No comments:

Post a Comment

 
© Taufik Monyong
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top