Seorang Budayawan

Feature

Kapolwiltabes Surabaya Datangi 250 Karya Sketsa Demokrasi

Setelah dikunjungi Arif Afandi Wakil Walikota Surabaya pada 20 Mei 2009 dalam pemeran bersama Perupa Surabaya, kali ini giliran Kapolwiltabes Surabaya Kombespol Drs. Ronny F. Sompie SH. MM didampingi Kabag Bina Mitra Polwiltabes Surabaya AKBP Sri Setyo Rahayu beserta jajaranya datangi Art Gallery yang berlokasi di Nginden Baru IV No 1 Surabaya.

Senin (27/7), dalam rangka pembukaan pameran tunggal karya Taufik Monyong yang bertajuk “Sketsa Demokrasi” mantan Kasatlantas Polwiltabes Surabaya memberikan sambutan tidak sendirian, Cak Kandar perupa lawas, Cak Kusnan Aktifis ’99 yang tenar lewat puisi demokrasi, bahkan Politikus kondang AH. Tonny juga memberikan sambutan rasa kekagumannya terhadap karya-karya lukisan Taufik Monyong. Ramah tamah antara Kepolisian, Perupa Surabaya juga pengunjung saat itu menunjukkan kesan keakraban tersendiri.

Untuk memanjakan mata para pecinta maupun penikmat seni yang hadir, Taufik Monyong menyediakan 250 karya untuk dipamerkan. Dari banyaknya karya yang dibuat, tak ayal Pria yang memiliki mawar tiga di pundaknya ini takjub melihatnya. “Kesenian mampu mengasah sisi humanis, contoh positif bagi generasi muda, dan mudah-mudahan karya Taufik bisa menjadi kontributor bagi perupa lainnya”, ujar Kombespol Ronny F. Sompie saat memberikan sambutan.

Saat dimintai keterangan Taufik Monyong mengaku selama berkiprah didunia kesenian dirinya banyak menemukan ketenangan dalam jiwa. “Konsep Sketsa Demokrasi ini sengaja saya buat untuk masyarakat Surabaya. Dalam kesempatan ini, saya juga ingin memberikan cindramata berupa karya lukisan kepada Kapolwiltabes Surabaya sebagai bentuk rasa penggembangan apresiasi, juga kreatifitas dalam berseni”, pungkas lulusan Unesa Seni Rupa.

98 Musuh Orba

Menggugah semangat baru bagi Bangsa Indonesia

"98 Musuh Orba" merupakan rangkaian dari pameran tunggal "Taufik Monyong Patung Kontemporer 2009" yang saya lakukan di Pantai Kenjeran awal tahun 2009 dengan mengangkat tema sampah sebagai media instropeksi. Dilanjutkan dengan pameran bersama yang mengangkat tema eksekutor yang dilakukan di Galeri Surabaya bersama dengan perupa-perupa muda seluruh Jawa Timur.

Disela-sela itu saya melakukan sebuah manufer kebudayaan, bentukan dari penggabungan seni dengan demonstrasi untuk mengajak masyarakat dunia menghentikan perang dalam konteks agresi Israel terhadap Palestina. Visualisasi yang diangkat adalah melakukan long march demonstration dari tempat-tempat ibadah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kepercayaan. Dilanjutkan juga seruan anti perang ini disampaikan kepada Konsulat Prancis (CCL), Perwakilan Jerman (GOETHE Institute), serta Konsulat Amerika. Itulah gagasan aksi yang saya lakukan sebagai bentuk kebudayaan untuk menyatakan "Hentikan Perang!" kepada dunia. [baca: "Wayang Bawa Gunungan Serukan Stop War" suarasurabaya.net]


Tentang "98 Musuh Orba"
Mengingatkan kembali bahwa perjuangan Pergerakan Mahasiswa '98 bersama rakyat memberikan arti sejarah baru serta merubah situasi politik demokrasi yang berbeda dengan masa Orde Baru. Gerakan '98 tidak hanya memiliki tanggung jawab untuk menurunkan Soeharto sebagai rezim otoriter di jamannya, namun Gerakan '98 memiliki tanggung jawab besar terhadap perbaikan politik, ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan. Saya menggugah seluruh teman-teman dan rakyat yang telah berbuat merubah situasi politik '98 menjadi lebih baik, namun hal itu harus tetap dijaga dengan segala konskuensi kehidupan manusia sebagai pemegang regulasi perubahan politik masa depan.

Saya sebagai seorang seniman dan budayawan, memiliki harapan sebagai seorang arsitek dunia dibidang perubahan budaya yang harus membangun pandangan kehidupan yang lebih baik dan mencetak situasi tersebut untuk diwariskan kepada anak cucu kita kedepan. Pandangan saya selaras dengan pokok-pokok pikiran pencipta negeri ini, mulai dari pencipta pergerakan nasional samapi pencetus kemerdekaan.

Saya beranggapan bahwa karya seni yang saya bawakan tidak hanya mengemban amanat kebudayaan tetapi sekaligus sebuah spirit kehidupan manusia yang membangung pikiran-pikiran modern lebih maju dari apa yang dipikirkan hari ini. Semua itu adalah untuk membangun sebuah cita-cita bersama untuk semua bangsa di dunia.

- by: Taufik Monyong -

 
© Taufik Monyong
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top